Pengertian Etika
Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988) merumuskan pengertian etika adalah:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Beberapa ahli merumuskan sebagai berikut ini :
- Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut Profesor Robert Solomon etika dapat dikelompokan menjadi dua definisi yaitu:
1. Etika merupakan karakter induvidu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai induvidu yang beretika
2. Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika dalam perkembangannya telah menjadi sebuah studi. Fagothey ( 1953 ) mengatakan bahwa etika adalah studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak yang berhubungan dengan keputusan yang benar dan yang salah dalam tindak perbuatanya. Pernyataan tersebut juga di tegaskan oleh Sumaryono (1995) yang menyatakan bahwa etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam perbuatanya.
Hubungan Etika, Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan
Untuk mengetahui hubungan antara etika, filsafat dan ilmu pengetahuan perhatikanlah gambar diagram di bawah ini:
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa etika merupakan bagian dari filsafat, dan filsafat merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang bertugas meneliti dan menentukan semua fakta konkret hingga yang paling mendasar. Ciri khas filsafat adalah upaya dalam menjelaskan pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan yang baru.
Abdul kadir (2001) memperinci unsur – unsur penting filsafat sebagai ilmu, yaitu :
1. Kegiatan intelektual
Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau pemikiran
2. Mencari makna yang hakiki
Filsafat memerlukan interpretasi terhadap seseatu dalam kerangka pencarian makna yang hakiki
3. Segala gejala dan fakta
Bahwa objek dari kegiatan filsafat adalah gejala dan fakta yang terjadi secara nyata
4. Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis
Filsafat memerlukan suatu metode dalam kegiatanya serta membutuhkan prosedur – prosedur yang sistematis
5. Untuk kebahagiaan manusia
Tujuan akhir dari filsafat sebagai sebuah ilmu adalah untuk kebahagiaan umat manusia.
Teguh Wahyono (2006) mengemukakan beberapa alasan untuk menjelaskan mengapa Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral, yaitu;
- Bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan baik dan buruk, benar dan salah berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya
- Sebagai sebuah ilmu, etika juga berkembang menjadi studi tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan untuk berbuat, yang mendasari hubungan antara sesama manusia.
- Etika juga merupakan studi tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan terciptanya kebebasan kehendak karena kesadaran, bukan paksaan
- Bahwa etika merupakan studi tentang nilai – nilai manusiawi yang berupaya menunjukan nilai – nilai hidup yang baik dan benar menurut manusia.
Sebagai ilmu pengetahuan, etika menelaah dan meneliti tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan yang sempurna, kebahagiaan yang memuaskan manusia baik jasmani maupun rohani di dunia samai akhirat melalui kebenaran – kebenaran yang bersifat filosofis. Dalam konteks etika sebagai bagian dari filsafat dan ilmu pengetahuan, perlu dilakukanya pemisahan antara etika dan moral. Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah objek ilmu pengetahuan tersebut.
Hubungan Etika, Moral dan Norma
Pengertian Norma
Norma adalah seluruh aturan – aturan atau kaidah – kaidah yang disepakati dan berlaku dalam masyarakat baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Sedangkan dalam ilmu sosiologi norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Norma tercipta didasari oleh beberapa faktor, yaitu :
- Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan YME
- Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan dan diantaranya adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan mahluk lain
- Manusia mempunyai hak dan kewajiban
- Manusia bisa berbuat kesalahan dan melakukan penyimpangan atau pelanggaran norma – norma atau aturan
Untuk memelihara ketertiban dan menciptakan kestabilan diperlukanya sarana pendukung yaitu organisasi masyarakat, yang dalam pelaksanaanya dilandasi oleh aturan dan kode etik tertentu untuk mencapai tujuan bersama atau organisasi.
Frans Magnis Suseno (1975) mengemukakan bahwa hal yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik dan buruk yaitu kebiasaan. Hobbes dan Rousseau seperti yang dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan bahwa kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan
Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, etika dapat pula disamakan dengan moral , yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya didalam komunitas kehidupannya.
Lawrence Konhberg (1927-1987) menyatakan bahwa etika dekat dengan moral. Lawrence menyatakan bahwa pendidikan moral merupakan integrasi berbagai ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropolgi budaya, filsafat, pendidikan bahkan ilmu politik. Hal – hal tersebutlah yang menjadi dasar membangun sebuah etika.
Namun Beberapa ahli membedakan Etika dengan Moralitas :
Sony Kerap (1991) menyatakan moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia. Nilai – nilai moral mengandung petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan lain sebagainya yang terbentuk secara turun temurun melalui suatu budaya tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup dengan baik agar menjadi manusia yang benar – benar baik. Sedangkan etika adalah cabang filsafat tentang nilai dan norma moral, yang sangat menekankan pendekatan kritis dalam melihat dan menggumuli norma tersebut, etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku manusia
Frans Magnis Suseno (1987) menyatakan bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran, sedangkan yang memberi manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup adalah moralitas. Sebagai contoh moralitas akan langsung mengatakan Moralitas “inikah cara anda melakukan seseatu..” Etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma dan ajaran moral tersebut “mengapa untuk melakukan sesuatu harus menggunakan cara tersebut?”
Etika dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. ada beberapa etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia, berdasarkan nilai dan norma dan norma yang terkandung di dalamnya etika di bedakan menjadi dua, yaitu :
- Etika Deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
- Etika Normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan Pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Dari sudut pandang yang lain, kita akan melihat sistematika etika seperti yang dikutip oleh Sony Keraf, yang membagi etika menjadi diagram, seperti pada gambar.1.2. struktur etika diatas, Etika secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Etika Umum yaitu berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
- Etika Khusus yaitu merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
- Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
- Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual
saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi
Dari sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa etika profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial.
Sanksi – sanksi yang timbul atas pelanggaran etika
- Sanksi sosial, sanksi ini dapat berupa teguran, pengucilan dari masyarakat
- Sanksi hukum, sanksi ini berupa penindakan sesuai hukum yang berlaku baik berupa hukum pidana ataupun hukum perdata